Perbedaan Generator AC dan DC – Dalam Ilmu Kelistrikan tentu saja kita sudah akrab dengan istilah Genarator AC dan DC bukan ? Ya, kedua istilah tersebut merupakan suatu gerakan listrik yang bergerak searah dan bolak balik. Selain itu, perbedaan dari generator AC dan DC juga bisa dilihat dari beberapa hal. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas perbedaan generator AC dan DC secara mendalam.
Sebelum membahasnya lebih jauh, anda perlu mengetahui apa itu Generator. Generator atau biasa disebut juga Dinamo merupakan komponen kelistrikan yang bertugas mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dengan Generator kita semua bisa menikmati lisrik di rumah kita. Sedangkan untuk prinsip kerja genarator adalah menggunakan gaya elektromagnetik, yakni listrik akan mengalir dari dalam medan magnet ketika terdapat konduktor di dalamnya.
Kemudian kita kembali ke persoalan generator AC dan DC. Tahukah anda jika kedua generator tersebut juga memiliki persamaan. Ya, kedua generator tersebut sama-sama mampu mengubah energi mekanik menjai energi listrik menggunakan prinsip kerja elektromagnetik. lalu, apa perbedaan dari generator AC dan DC ? Selain dari arah arus, kedua generator ini memiliki perbedaan pada desain komponennya.
Generator AC dan DC sebenarnya memiliki dua komponen yang sama bernama rotor dan strator. Hanya saja untuk desain komponen dari kedua generator tersebut berbeda. Perbedaan desain komponen tersebut yang menjadikan aliran litrik berbeda meskipun menggunakan prinsip kerja yang sama, yaitu elektromagnetik. Paham ? jika belum, anda tidak perlu khawatir, nanti akan kami jelaskan secara lengkap pada bagian pembahasan.
Perbedaan Generator AC dan DC Beserta Gambarnya
Dinamo AC dan DC juga bisa dibedakan melalui penggunaan, yakni arus AC biasanya digunakan oleh gedung, rumah, atau lainnya sedangkan arus DC digunakan untuk perangkat elektronik, seperti handphone, laptop, dan lain sebagainya. Baiklah, untuk lebih jelasnya langsung saja anda simak ulasan dibawah ini mengenai perbedaan generator AC dan DC serta telah kami lengkapi juga dengan Gambar.
Perbedaan Generator AC dan DC
Pada awal pembahasan sempat kami singgung dimana kedua arus listrik AC dan DC ini memiliki perbedaan di beberapa hal, seperti arah arus, desain komponen, dan penggunaan. Nah, saat ini kita telah sampai ke inti pembahasan mengenai perbedaan dari kedua generator tersebut. Oke, mari kita bahas satu persatu.
Perbedaan Desain Komponen
Baik generator AC maupun DC sebenarnya memiliki dua komponen utama yang sama, yaitu rotor dan strator. Hanya saja untuk desain komponen dari keduanya ini memiliki perbedaan sebagai berikut :
- Generator AC
Pada generator AC komponen rotor berperan sebagai medan magnet untuk mengirim aliran listrik pada stator. Komponen stator berperan sebagai konduktor dan menerima pergerakan elektron. Kemudian untuk sistematika komponen di generator AC yaitu medan magnet akan berputar di dalam kumparan listrik yang akan menghasilkan arus AC. Loh kok bisa ? berikut penjelasannya.
Ketika magnet berputar, kutub utara dan selatan magnet akan bergerak bolak balik dan berada di atas dan di bawah.Gerakan tersebut mengakibatkan potongan garis gaya magnet dan arus listrik menjadi bolak balik. Dengan demikian jika diukur, arus AC akan memiliki bentuk gelombang sempurna berupa satu bukit dan satu jurang.
- Genarator DC
Sedangkan pada generator DC komponen yang berperan sebagai medan magnet adalah stator, sedangkan rotor berperan sebagai kumparan listrik. secara sederhana, arus DC bisa dihasilkan melalui kumparan yang berputar di dalam magnet. Jika anda masih bingung, berikut kami sajikan penjelasannya.
Hal ini terjadi karena stator berperan sebagai penyuplai medan magnet bersifat statis, sedangkan kutub utara dan selatan memiliki sifat tetap. Disamping itu, kumparan penerima aliran elektron akan berjalan menuju medan magnet statis. Dengan demikian perpotongan garis gaya magnet yang terjadi dan arus yang dihasilkan hanya satu arah atau DC. Jika diukur arus DC hanya memiliki bukit tanpa adanya jurang.
Perbedaan Arah Arus
Generator AC dan DC memiliki tipikalnya masing-masing. Khususnya dalam beberapa hal dibawah ini :
- Arus AC tidak akan kehilangan daya ketika ditransfer dalam jarak jauh, sedangkan arus DC akan kehilangan daya ketika jarak transfer semakin jauh.
- Arus AC memiliki frekuensi 50hz sampai 60hz, sedangkan arus DC tidak memiliki frekuensi ( 0hz ). Hal ini disebabkan gelombang frekuensi DC hanya memiliki bukit tanpa adanya jurang.
- Arus AC mampu bergerak berbalik arah menuju konduktor, sedangkan arus DC hanya bisa bergerak maju menuju suatu konduktor. Dalam arti lain arus AC bolak-balik dan arus DC searah.
- Arus AC digunakan untuk intalasi listrik berskala luas, seperti rumah, gedung dan lainnya, sedangkan arus DC biasanya digunakan pada kereta listrik seperti Handphone, Laptop, dan lain sebagainya.
Lalu apakah arus AC bisa diubah menjadi arus DC dan sebaliknya ? jawabannya adalah Bisa. Misal pada sistem kelistrikan mobil dimana pada umumnya menggunakan arus AC sebagai pembangkit listrik, karena aki mobil hanya bisa menyimpan arus DC, maka kita hanya perlu memasang dioda untuk mengubah arus AC menjadi arus DC. Sedangkan utuk merubah arus DC menjadi arus AC kita hanya memerlukan alat bernama Inverter.
Kurang lebih seperti itu informasi mengenai perbedaan generator AC dan DC. Informasi diatas semoga bisa menambah wawasan anda mengenai ilmu kelistrikan. Kami juga membagikan informasi mengenai cara merubah arus DC menjadi arus AC, dan sebaliknya. Mungkin cara tersebut bisa anda lakukan pada kendaraan atau sejenisnya.